Rabu, 14 September 2016

Buku-buku Islami

Silahkan di download buku buku menarik untuk belajar agama agar senantiasa mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat. aamiin

Buku-buku Islami


Ulama Pembela Ahlussunah Waljamaah

"Kalo bukan karena ulama yang tetap berpegang teguh dengan Al-Quran dan As-Sunah Nabi saw
apa yang membuat kita berada dalam naungan cahaya ilahi"

Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Alloh swt (Rabbul'aalamiin) dalam pengampunan dan kesucian









Mengenal Ulama Ulama Ahlussunah Waljamaah

Sesungguhnya Ulama adalah pewaris para Nabi saw, sedang Nabi saw sudah 1400 tahun nan silam. Tentunya untuk menjaga Wahyu berupa Al-Quran dan Hadits Nabi saw sampai sekarang tidaklah mudah, kita melihat banyak sekali terjadi ikhtilaf para Ulama. Untuk bisa sampai kepada kita cahaya Alloh swt, berupa rahmat, taufiq, dan hidayahnya juga melalui perantara ulama maupun yang diehendaki Alloh swt. Sepatutnya kita mengikuti para ulama yang hanif dan terjaga ke sunahannya dari Nabi saw. 

Mengamalkan al-Quran dan As-Sunah Nabi saw haruslah melalui penafsiran ulama yang secara turun-menurun menerima risalah kenabian. Itulah pentingnya penafsiran ulama apabila didapati keraguan/ ketidakpahaman dalam membaca dan mendalami ilmu agama utamanya dari Al-Quran dan As-sunah.

Berikut ini kami tampilkan Beberapa Ulama Ahlussunah Waljamaah dari bangsa tercinta bangsa kita Indonesia yang terjaga silsilahnya dari Nabi saw. Marilah kita senantiasa menempuh jalannya orang-orang sholih yang ditempuh oleh mereka.


Adapun Ulama dari zaman ke zaman secara turun temurun berikut ini.

  1. Masruq bin Al-Ajda (Lahir 1 Hijriah Wafat 63 Hijriah)
  2. Sa’id bin Al-Musayyab (15 H – 94 H)
  3. Urwah bin Az-Zubair (23 H – 94 H)
  4. Sa’id bin Jubair (36 H – 95 H)
  5. Umar bin Abdul Aziz (61 H – 101 H)
  6. Amir bin Syarahil Asy-Sya’bi (18 H – 104 H)
  7. Thawus bin Kaisan (22 H – 106 H)
  8. Al-Hasan Al-Bashri (20 H – 110 H)
  9. Muhammad bin SIrin (34 H – 110 H)
  10. Ibnu Syihab Az-Zuhri (51 H – 124 H)
  11. Ayyub As-Sakhtiyani (68 H – 131 H)
  12. Sulaiman bin Mihran (Al-A’masy) (61 H – 148 H)
  13. Abu Hanifah An-Nu’man bn Tsabit (80 H – 150 H)
  14. Abdurrahman bin Amr Al-Auza’I (88 H – 157 H)
  15. Syu’bah bin Al-Hajjaj (82 H – 160 H)
  16. Sufyan Ats-Tsauri (97 H – 161 H)
  17. Hammad bin Salamah (91 H – 167 H)
  18. Al-Laits bin Sa’ad (94 H – 175 H)
  19. Hammad bin Zaid (98 H – 179 H)
  20. Malik bin Anas (93 H – 179 H)
  21. Abdullah bin Mubarak (118 H – 181 H)
  22. Al-Fudhail bin Iyadh (107 H – 187 H)
  23. Waki bin al-Jarrah (129 H – 197 H)
  24. Sufyan bin Uyainah (107 H – 197 H)
  25. Abdurrahman bin Mahdi (135 H – 198 H)
  26. Yahya bin Sa’id al-Qaththan (120 H – 198 H)
  27. Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I (150 H – 204 H)
  28. Yazid bin Harun al-Wasithi (118 H – 206 H)
  29. Abu Ubaid al-Qasim bin Sallam (157 H – 224 H)
  30. Yahya bin Ma’in (158 H – 233 H)
  31. Ali bin Al-Madini (161 H – 234 H)
  32. Ishaq bin Rahawaih (161 H – 238 H)
  33. Ahmad bin Hanbal (164 H – 241 H)
  34. Muhammad bin Ismail al-Bukhari (194 H – 256 H)
  35. Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi (204 H – 261 H)
  36. Abu Dawud as-Sijistani Sulaiman bin al-Asy’ats (202 H – 275 H)
  37. Abu Hatim ar-Razi Muhammad bin Idris al-Hanzhali (195 H – 277 H)
  38. Abu Isa at-Tirmidzi (210 H – 279 H)
  39. Ibrahim bin Ishaq al-Harbi (198 H – 285 H)
  40. Abu Abdurrahman an-Nasa’i Ahmad bin Syu’aib al-Khurasani (215 H – 303 H)
  41. Muhammad bin Nashr al-Marwazi (202 H – 294 H)
  42. Muhammad bin Jarir ath-Thabari (224 H – 310 H)
  43. Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (223 H – 311 H)
  44. Imam Abu al-Hasan ad-Daruquthni (306 H – 385 H)
  45. Imam ath-Thabrani Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub (260 H – 360 H)
  46. Ibnu Mandah (311 H – 395 H)
  47. Abu Abdillah Ibnu al-Bayyi’ al-Hakim (321 H – 405 H)
  48. Abu Muhammad Ibnu Hazm (384 H – 456 H)
  49. Abu Bakar al-Baihaqi (384 H – 458 H)
  50. Ibnu Abdil Bar (368 H – 463 H)
  51. Al-Khathib al-Baghdadi (392 H – 463 H)
  52. Al-Hafizh Abu al-Qasim Ibnu Asakir (499 H – 571 H)
  53. Abu al-Faraj Ibnu al-Jauzi (510 H – 597 H)
  54. Al-Hafizh Abdul Ghani al-Maqdisi (541 H – 606 H)
  55. Al-Izz bin Abdussalam (577 H – 660 H)
  56. Imam an-Nawawi Yahya bin Syaraf (631 H – 676 H)
  57. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Ahmad bin Abdul Halim (661 H – 728 H)
  58. Al-Hafizh Adz-Dzahabi (673 H – 748 H)
  59. Ibnu Qayyim al-Jauziyah (691 H – 751 H)
  60. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H – 852 H)
Kitab ini sudah ada Edisi bahasa Indonesianya dengan judul Biografi 60 Ulama Ahlus Sunnah.

Panutan manusia terbaik adalah Sayyidina Muhammad SAW yang dapat kita tiru melalui para Ulama yang senantiasa terjaga di jalan Alloh swt, senantiasa mengikuti Sunah-sunah Nabi SAW, Nabi akhir zaman laa nabiya ba'dahu. Washollalloohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'ala alihi washohbihi wattabi'iina ajma'iin.

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa

Munzir bin Fuad Al-Musawa

Al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa
Habib Munzir Al-Musawa.jpg
Habib Munzir
Kun-yah Munzir
Nasab
Jalur ayah[1][2]
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Al-Musawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar As Sakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghayur bin Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali' Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa Ar-Rumiy bin Muhammad Annaqib bin Ali Al-Uraidhiy bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Hussein dari Fatimah az-Zahra Putri Rasulullah SAW
Lahir 23 Februari 1973 (umur 43)
[Kalender Hijriyah: 19 Muharram 1393][3]
Bendera Indonesia Cipanas[3]
Wafat 15 September 2013 (umur 40)
[3][Kalender Hijriyah: 10 Zulqaidah 1434][4]
Bendera Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Sebab wafat Asma, Serangan jantung
Dimakamkan di TPU Habib Kuncung, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan[5]
Nama lain Mumun
Kebangsaan Indonesia
Etnis Arab, suku Quraisy, bani Hasyimiyah
Zaman Abad ke-21
Wilayah aktif Nusantara
Jabatan Ulama
Da'i
Pemimpin Majelis Rasulullah SAW
Mazhab Fikih Mazhab Syafi'i
Organisasi Majelis Rasulullah SAW
Alma mater Dar-al Musthafa
Situs web majelisrasulullah.org
Istri Syarifah Khadijah Al-Juneid
Keturunan 1. Fathimah al-Musawa[6]
2. Muhammad al-Musawa[6]
3. Hasan al-Musawa[6]
Orang tua Al-Habib Fuad bin Abdurrahman al-Musawa [1][2]
Munzir bin Fuad al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir Al-Musawa atau Munzir (lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973 – meninggal di Jakarta, 15 September 2013 pada umur 40 tahun)[3] adalah dikenal sebagai pimpinan Majelis Rasulullah SAW yang dakwahnya menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, beberapa wilayah nusantara dan dunia. Dakwahnya yang menyentuh berbagai kalangan menjadikan ia banyak dicintai oleh Ummat Islam terutama di wilayah Jabodetabek dan di Nusantara. Munzir adalah murid yang begitu disayangi oleh gurunya Umar bin Hafidz [7][8], sedangkan kalangan pemuda muslim yang mengenalnya tidak jarang menjadikan ia sebagai panutan ataupun idola dalam mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.[9] Dakwahnya di Indonesia juga tercatat sering di hadiri tokoh-tokoh nasional seperti Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Suryadharma Ali , Fadel Muhammad, Fauzi Bowo dan lain-lain.


sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Munzir_bin_Fuad_Al-Musawa